Rabu, 27 April 2016

ORGAN IKAN TONGKOL

I. PENDAHULUAN
A.   Latar belakang
Ikan adalah hewan bertulang belakang (termasuk vertebrata), habitatnya perairan, bernapas dengan insang (terutama), bergerak dan menjaga keseimbangan tubunya menggunakan sirip-sirip, bersifat poikilotermal.  Diantara vetebrata –hewan bertulang belakang- ikan adalah yang tertua.  Saat ikan muncul lebih dari 450 juta tahun yang lalu merupakan tonggak evolusi karena memungkinkan berkembangnya semua vetebrata lainnya.  Ikan yang telah punah kita ketahui dari fosilnya yang tertua adalah ostrakoderm – ikan tanpa rahang, berlapis lempeng tulang dari duri, seperti Hemicyclaspis.  Namun ada ikan masa kini yang menerangkan tentang ikan purba karena sangat mirip moyangnya.  “Fosil hidup” ini mencakup arapaima dari amerika selatan, yang telah ada sejak 100 juta tahun yang lalu.
Secara umum tubuh ikan dibangun atas tiga komponen pokok, yaitu tulang daging dan otot.  Daging dan otot kebanyakan terdapat pada bagian punggung, bagian perut, pangkal sirip-sirip punggung, ekor dan pangkal sirip belakang.  Disamping itu juga terdapat pada bagian pangkal sirip dada, pangkal sirip depan dan pada bagian kepala.  Daging dan otot ikan mempunyai struktur yang mirp dengan hewan mamalia darat.
Pada praktikum kali ini akan dipelajari tentang otot daging ikan, rangka ikan, bagian / organ dalam tubuh ikan dan bagian dalam kepala ikan.  Materi tersebut akan dibahas dalam dalam laporan kali ini.
Pada garis besarnya ikan mempunyai tiga macam otot daging, yaitu :
1.    Otot daging licin (smooth), terdapat pada :
  • Saluran pencernaan, yang memiliki ciri serat memanjang dan melingkar, peranannya dalam gerak peristalis yaitu gerakan untuk mendorong dan memeras, gerakan ini teratur dari depan ke belakang usus. 
·        Saluran darah pada pembuluh nadi (arteri) berupa serat-serat melingkar dan berfungsi dalam mempertahankan tekanan darah.
·        Pada saluran reproduksi dan eksresi (ginjal).
·        Pada mata yang berfungsi mengakomodasi pandangan dengan menggerakkan lensa dan mengendalikan intensitas cahaya.
·        Kontraksi tanpa rangsangan dari otak.
2.    Otot daging jantung (cardiac), yang terdiri dari epicardium (terletak disebelah luar, endocardium (yang terletak disebelah dalam) dan pericardium (yang terdapat di urat daging membran).  Otot ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
  • Otot daging berwarna gelap.
  • Bilik jantung (ventricle) lebih tebal dibandingkan dengan serambi (atrium) jantung.
  • Kontraksi tanpa rangsangan dari otak.
  • Tidak melekat pada tulang.
3.   Otot daging bergaris (skeletal), yang terdiri dari :
  • Otot daging tubuh, fungsi utamanya adalah untuk gerakan-gerakan tubuh.
  • Otot daging kepala, yang berhubungan dengan insang dan memiliki 2 komponen, yaitu  komponen permukaan dan komponen dalam.
  • Otot daging sirip, yang berfungsi untuk mempertahankan ketegangan, menggerakkan gelang bahu dan berperan sebagai pendorong sperma kepada ikan betina pada proses pemijahan.
Urat daging jika ditinjau dari fungsionalnya terbagi menjadi dua tipe, yaitu ;
1.        Di bawah rangsangan otak (voluntary).
2.        Tidak di bawah rangsangan otak (involuntary).
Berdasarkan penempelnya ada dua tipe yaitu :
1.    Yang menempel pada rangka : urat daging jantung dan urat daging licin.
2.        Yang tidak menempel pada rangka : urat daging jantung dan urat daging licin.
Rangka ikan adalah struktur penyokong tegaknya tubuh dan tempat melekatnya daging ikan.  Kombinasi antara sistem rangka, sistem urat dan sistem daging akan memberikan bentuk badan pada tubuh ikan.  Secara umum rangka ikan dapat dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu :
1.   
Rangka aksial yang meliputi tulang tengkorak, tulang punggung (vetebrae) dan tulang rusuk.
2.    Rangka visceral yang meliputi tulang lengkung insang dan derivat-derivatnya.
3.    Rangka appendicular yang meliputi tulang-tulang sirip.
            Pekerjaan urat             daging atau otot daging untuk setiap aktifitas kehidupan hewan sehari sangat penting. Dari mulai gerakan tubuh  hingga pada sistem peredaran darah, kegiatan utama gerakan tubuh disebabkan karena keaktifan otot tersebut.
Pada garis besarnya, ikan mempunyai tiga macam otot daging, yaitu :
1.    Otot daging bergaris (skeletal)
Terdiri atas :
a.         Otot daging tubuh
b.        Otot daging kepala
c.         Otot daging sirip tengah/sirip ekor
d.        Otot daging sirip berpasangan
Otot bergaris bekerjanya digerakkan oleh rangsangan dari otak. Bila sisik atau kulit ikan dilepas, akan terlihat kumpulan otot daging. Setiap blok dari otot-otot tersebut dinamakan myotome (miotoma atau miomer) yang tampak seperti garis-garis zigzag, yang dilapisi oleh myoseptum atau miosepta. Potongan tubuh ikan secara melintang menampakkan garis-garis konsentris miotoma, sehingga jelas sekali lokasi mioseptanya.
2.    Otot daging licin (smooth)
Otot daging licin ini terdapat pada :
a.       Saluran pencernaan, serat-serat memanjang dan melingkar, peranannya dalam gerakan peristaltik yaitu gerakan untuk mendorong dan mengeram, gerakan ini teratur ke depan, ke belakang usus pada physostomi (stomata = mulut) yaitu ikan tingkat tinggi.
b.      Saluran darah pada pembuluh nadi (arteri) serat-serat melingkar berfungsi dalam mempertahankan tekanan darah.
c.       Pada saluran reproduksi dan ekskresi (ginjal).
d.      Mata berfungsi mengakomodasikan pandangan dengan menggerakkan lensa dan mengendalikan intensitas cahaya.
e.       Kontraksi pada rangsangan otak.
f.      
Tidak melekat pada tulang.
3.    Otot daging jantung (cardiac)
Terdiri atas :
a.       Epicardium (disebelah luar)
b.      Endocardium (disebelah kanan)
c.       Pericardium (urat daging membran)
Ciri-ciri otot daging jantung, yaitu :
a.       Berwarna merah gelap
b.      Bilik jantung (ventrikel) lebih tebal dibandingkan dengan serambi jantung (atrium)
c.       Kontraksi tanpa rangsangan dari otak
d.      Tidak melekat pada tulang.
            Secara umum rangka ikan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu :
1.    Rangka aksial, meliputi tulang tengkorak, tulang punggung (vertebrata) serta tulang rusuk.
2.    Rangka visceral, meliputi tulang lengkung insang beserta derivat-derivatnya.
3.    Rangka appendicular, meliputi tulang-tulang sirip.
Rangka ikan berfungsi untuk :
1.    Menegakkan tubuh
2.    Menunjang/menyokong organ – organ tubuh
3.    Melindungi organ tubuh
4.    Membantu pembentukan butir darah merah.
Sistem rangka pada ikan terdiri dari:
1.  Tulang rawan
2.  Jaringan pengikat
3.  Sisik (squama)
4.  Komponen – komponen gigi
5. Jari – jari sirip
6.  Penyokong sel pada sistem saraf

            Secara tidak langsung, bentuk rangka menentukan bentuk tubuh ikan yang beraneka ragam. Bentuk tubuh ikan merupakan interaksi antara sistem rangka dengan sistem otot serta evolusi dalam adaptasi kedua sistem tersebut terhadap lingkungannya.
            Rangka yang menjadi penegak tubuh ikan terdiri dari tulang rawan dan atau tulang sejati. Elasmobranchii : seluruh rangka terdiri dari tulang rawan
Osteichthyes terdiri dari tulang sejati. Sebagian besar tulang Osteichthyes pada permulaannya terbentuk melalui tahap tulang rawan, kemudian materialnya menjadi tulang sejati dalam bentuk bentuk yang khusus melalui osifikasi.
Osifikasi merupakan proses perubahan tulang rawan menjadi tulang sejati / tulang keras.
Organ-organ internal pada ikan meliputi :
1.      Alat pencernaan, terdiri dari esophagus, perut besar, dan usus halus.
2.      Hati dan pankreas.
3.      jantung.
4.      Gonada.
5.      Kandung urine.
6.      Ginjal.
            Kepala adalah bagian tubuh terdepan. Pada kepala terletak beberapa organ penting seperti otak, mulut beserta alat pencernaan (gigi, lidah), alat napas (insang, labirin) beserta salurannya, mata, dan kelenjar hipopisa. Apabila rahang atas di buka sampai daerah celah hidung, maka tampak alat-alat dalam tengkorak, yang paling atas adalah tengkorak. Otak berfungsi panjang kecil dengan beberapa bulatan, yang paling depan adalah bonggol olfaktori yang mempunyai lanjutan benang saraf kecekung hidung. Apabila dengan hati-hati kita balik otak tersebut maka tampak bonggol optik yang bulat, otak besar dan otak kecil. Semua bagian otak berwarna putih.

Tengkorak ikan terdiri atas bagian yang disebut juga kranium, dimana kranium ini merupakan bagian dari belakang tulang kepala yang dihubungkan dengan tulang belakang.  Di dalam kranium ini terdapat otak ikan, kranium juga berhubungan dengan tulang rahang, tulang-tulang pembentuknya mulut dan pharink.  Ikan bertulang rawan mempunyai ciri kerangka yang khusus, dimana tulang belakangnya mempunyai bagian yang lentur, bagian ini berhubungan dengan beberapa sirip dan rusuk berhubungan dengan notochort yang berisi  substansi, dimana kedua tulang belakang yang banyak kita jumpai pada kranium disebut parasfenida.  Pada bagian atas kranium yang ditutup oleh tulang-tulang lembut yang kuat, tulang rahang juga dibentuk oleh tulang-tulang penutup badan (sisik) yang juga merupakan tulang rawan.
Saluran pencernaan ikan dapat diikuti dari kerongkongannya yang ada di belakang rongga mulut.  Lambung yang ada di belakang kerongkongan berbentuk lebar dan berwarna kehijau-hijauan.  Usus halus yang panjang berbelit belit.  Hati yang berwarna coklat tua.  Di atas lambung tampak gelembung renang yang menggelambung yang berisi udara.

B.   Tujuan Praktikum
            Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengamati susunan otot daging ikan baik pada permukaan tubuh di bawah kulit maupun pada potongan melintang tubuh ikan.
2.      Untuk mengamati dan memahami susunan rangka ikan.
3.      Untuk mengamati dan memahami susunan organ-organ dalam tubuh ikan.
4.      Untuk mengamati dan memahami susunan organ-organ di dalam kepala ikan.














 

II. TINJAUAN PUSTAKA
Pada dasarnya kita mengenal berbagai jenis hewan air, diantaranya yang paling umum kita kenal adalah ikan, udang, moluska, amfibi, dan sebagainya. Adapun yang dimaksud dengan ikan adalah hewan bertulang belakang (vertebrata) yang berdarah dingin, hidup di air, bergerak dan mempertahankan keseimbangan tubuhnya dengan menggunakan sirip; dan bernafas dengan insang, namun selain menggunakan insang ada juga ikan yang memiliki alat pernafasan tambahan yang fungsinya sama dengan “paru-paru”. Ikan adalah hewan air atau hewan aquatic yang menggunakan insang untuk bernafas. Ikan termasuk hewan berdarah dingin, hidupnya sangat terpengaruh dengan dengan suhu sekelilingnya, dimana pada musim dingin pertumbuhan ikan terhenti atau lambat sekali (Sabariah, 2002).
Secara umum tubuh ikan dibangun atas tiga bagian yaitu : tulang, daging, otot. Daging dan otot kebanyakan terdapat pada bagian tubuh dan merupakan jaringan-jaringan pengikat yang meliputi bagian punggung, bagian perut, pangkal sirip-sirip punggung, ekor dan pangkal sirip belakang. Daging dan otot ikan mempunyai struktur yang mirip dengan hewan mamalia darat (Hisbi, 2005).
            Ikan bandeng (Latin: Chanos chanos atau bahasa Inggris: milkfish) adalah sebuah ikan yang merupakan makanan penting di Asia Tenggara. Ikan ini merupakan satu-satunya spesies yang masih ada dalam familia Chanidae (kurang lebih tujuh spesies punah dalam lima genus tambahan dilaporkan pernah ada) (Anonim, 2010).
            Bandeng adalah ikan asli air laut yang dikenal sebagai petualang ulung, walaupun dapat hidup ditambak air payau maupun dipelihara diair tawar. Ikan bandeng digolongkan dalam herbivora, pemakan tumbuh-tumbuhan yang berupa plankton (tumbuhan dan hewan yang melayang-layang didalam air). Ikan bandeng yang sudah dewasa, juga memakan dari daun-daunan tanaman tingkat tinggi seperti najas, ruppia, dan sebagainya.
                        Ikan bandeng mempunyai badan memanjang seperti torpedo dengan sirip ekor bercabang sebagai tanda bahwa ikan bandeng tergolong perenang cepat. Kepala bandeng tidak bersisik, mulut kecil terletak diujung rahang tanpa gigi, dan lubang hidung terletak didepan mata. Mata diseliputi oleh selaput bening (subcutaneus). Warna badan putih keperak-perakan dengan punggung biru kehitaman (Ghufran, 2005).
            Ikan mas tergolong jenis omnivora, yakni ikan yang dapat memangsa berbagai jenis makanan, baik yang berasal dari tumbuhan maupun binatang renik. Namun, makanan utamanya adalah tumbuhan dan binatang yang terdapat di dasar dan tepi perairan (Anonim, 2010).
            Ikan mas merupakan salah satu komoditas tertua yang sudah banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Berbagai teknologi pembenihan dan pembesaran sudah dicoba dan diterapkan dalam kajian bisnis secara intensif, misalnya kolam air deras dan KJA. Ikan mas menyukai tempat hidup (habitat) di perairan tawar yang airnya tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras, seperti di pinggiran sungai atau danau. Ikan mas memppunyai ciri-ciri badan memanjang dan agak pipih, lipatan mulut dengan bibir yang halus dan dua pasang kumis (barbels) yang kadang-kadang satu pasang diantaranya rudimenter, ukuran dan warna badan sangat beragam (Nugroho, 2008).
            Ikan nila adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Ikan ini diintroduksi dari Afrika pada tahun 1969 dan kini menjadi ikan peliharaan yang populer di kolam-kolam air tawar dan dibeberapa waduk di Indonesia. Nama ilmiah pada ikan Nila adalah Oreochromis Niliticus, dan di dalam Bahasa Inggris ikan ini dikenal dengan sebutan Nile Tilapia (Anonim, 2010).

            Ikan nila juga termasuk dalam jenis ikan yang dapat dijadikan sebagai komoditasnketahanan pangan. Morfologi ikan nila yaitu memiliki bentuk tubuh yang pipih ke arah bertikal (kompres) dengan profil empat persegi panjang ke arah antero posterior. Posisi mulut terletak di ujung hidung (terminal) dan dapat disembuhkan. Pada sirip ekor tampak jelas garis-garis vertikal dan pada sirip punggungnya garis tersebut kelihatan condong letaknya. Ciri khas ikan nila adalah garis-garis vertikal berwarna hitam pada sirip ekor, punggung dan dubur. Pada bagian sirip caudal (ekor) dengan bentuk membuat terdapat warna kemerahan dan bisa digunakan sebagai indikasi kematangan gonad. Pada rahang terdapat bercak kehitaman. Sisik ikan nila adalah tipe ctenoid. Ikan nila juga ditandai dengan jari-jari dorsal yang keras, begitu pun bagian analnya. Dengan posisi sirip anal di belakang sirip dada.Mengingat kecepatan tumbuh serta reproduksi ikan nila yang menakjubkan, perkembangan budi daya ikan ini mampu mengimbangi budi daya ikan mas (Nugroho, 2008).
            Ikan tongkol terklasifikasi dalam ordo Goboioida, family Scombridae, genus Euthynnus,  spesies Euthynnus pelamis .Ikan tongkol masih tergolong pada ikan  Scombridae, bentuk tubuh seperti betuto, dengan kulit yang licin .Sirip dada melengkung, ujngnya lurus dan pangkalnya sangat kecil. Ikan tongkol merupakan perenang yang tercepat diantara ikan-ikan laut yang berangka tulang. Sirip-sirip punggung, dubur, perut, dan dada pada pangkalnya mempunyai lekukan pada tubuh, sehingga sirip-sirip ini dapat dilipat masuk kedalam lekukan tersebut, sehingga dapat memperkecil daya gesekan dari air pada waktu ikan tersebut berenang cepat. Dan dibelakang sirip  punggung dan sirip dubur terdapat sirip-sirip tambahan yang kecil-kecil yang disebut finlet (Anonim, 2011).
            Ikan tongkol termasuk dalam golongan ikan pelagis, perenang cepat, mempunyai kadar lemak yang rendah, serta mempunyai komposisi daging yang terdiri daging merah dan putih. Ikan tongkol masih dalam keluarga Scombridae, bentuk tubuh seperti cerucut, dengan kulit licin dan sirip dada melengkung ujungnya tirus dan pangkalnya lebar. Ekor bercagak dua dengan kedua ujungnya yang panjang. Sirip punggung, dubur, perut, dan dada pada pangkalnya mempunyai lekukan pada tubuh, sehingga sirip ini dapat dilipat masuk kedalam lekukan tersebut, sehingga dapat memperkecil daya gesekan dengan air pada waktu ikan tersebut berenang cepat. Di belakang sirip punggung dan dubur terdapat sirip-sirip tambahan yang kecil-kecil (Kottelate et al, 2005).

            Ikan kembung atau seringkali disebut indian mackerel, merupakan salah satu komoditas penting perikanan tangkap, kembung termasuk ikan pelagis kecil yang memiliki nilai ekonomis menengah, sehingga terhitung sebagai komoditas yang cukup penting bagi nelayan lokal. Kembung biasanya dijual segar atau diproses menjadi ikan pindang dan ikan asin yang lebih tahan lama. Ikan kembung yang masih kecil juga sering digunakan sebagai umpan hidup untuk memancing cakalang. Warna tubuh terdapat garis hitam memanjang di bagian punggung dan bintik hitam di tubuh dekat sirip pectoral. Sirip dorsal berwarna kuning dengan ujung hitam. Sirip caudal dan pectoral berwarna kekuning-kuningan (Anonim, 2012).
Pada prinsipnya ikan mempunyai tiga macam urat daging atau otot daging berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu : otot bergaris, otot jantung dan otot polos. Dari penempelannya juga bisa divedakan menjadi dua jenis yaitu otot menempel pada rangka yaitu otot bergaris dan yang tidak menempel pada rangka yaitu otot jantung dan otot polos (Anonim, 2011).
            Ikan memiliki sistem ekskresi berupa ginjal dan suatu lubang pengeluaran yang disebut lubang urogenital ialah lubang tempat bermuaranya saluran ginjal dan yan g berada tepat di belakang anus. Ginjal pada ikan yang hidup di air laut memiliki sedikit glomelurus sehingga perisa hasil metabolisme berjalan lambat dibandingkan ikan air tawar (Wikipedia, 2011).


















 

III. METODE PRAKTIKUM
A.      Waktu dan Tempat
            Praktikum Ichtyologi ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 26 April 2013 pukul 14.00-16.00 WITA di Laboratorium Ichtyologi Lantai dasar Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

B.       Alat dan Bahan
            Adapun alat dan bahan yang di gunakan dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
Alat :

1.        Pisau bedah
2.        Pinset
3.        Panci
4.        Kompor
5.        Alat tulis
6.        Tissue gulung
7.        Wadah penempatan ikan
8.        Jarum pentol
9.        Gunting

Bahan :
1.        Ikan Tongkol ( Euthynnus allecterates)
2.        Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta)
3.        Ikan Mas (Cyprinus carpio)
4.        Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

C.      Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengamati otot daging pada ikan, ikan yang telah tersedia dibuang sisiknya (bila ada) dan direndam dalam air mendidih sekitar 5 detik, sehingga mudah mengangkat atau membuang kulitnya. Bila masih sukar membuang kulitnya, ulangi perendaman. Perendaman harus dilakukan sangat hati-hati dan dalam waktu yang relatif singkat karena bila terlalu lama dapat berakibat kerusakan daging (pemasakan daging).
2.      Dalam pengamatan susunan rangka ikan, ikan yang masih utuh dilepaskan sisik, kulit dan dagingnya dengan cara mencelupkannya ke dalam air mendidih beberapa saat (sekitar 5 menit).  Setelah itu ikan diangkat, dilepaskan sisik, kulit dan dagingnya.  Bila pelepasan itu masih sukar, ikan kembali dicelup ke dalam air mendidih beberapa saat (1-5 menit) dan pelepasan daging diteruskan hingga tidak ada lagi daging yang melekat. 
3.      Dalam pengamatan organ-organ dalam tubuh ikan, ikan yang masih utuh dibuka dagingnya sehingga terlihat organ-organ dalam tubuhnya, dengan cara memotong/ mengiris sebagian daging mulai dari dekat pangkal ekor dan mengarahkan mata pisau menuju bagian kepala melalui punggung (dapat juga diteruskan membelah kepalanya).  Pengirisan dapat dilakukan sempurna atau menyisakan bagian perut sehingga bagian dalam tubuh ikan dapat nampak terbuka.
4.      Untuk mengamati organ-organ di dalam ikan, ikan yang masih utuh dibuka kepalanya, dengan cara memotong kepala ikan sampai bagian mulut juga ikut terbuka, sehingga organ-organ yang ada pada kepala dapat terlihat jelas.





IV.  HASIL DAN PEMBAHASAN
 

A. Hasil
1.        Pengamatan Otot Daging Ikan Tongkol (Euthynnus allecterates)
Dari kegiatan praktikum pengamatan otot daging ikan tongkol (Euthynnus allecterates) diperoleh hasil sebagai berikut :
 















Gambar 1.  Ikan Tongkol (Euthynnus allecterates) Secara Utuh

Keterangan :
1.      Mulut
2.      Mata
3.      Operculum
4.      Linea literalis(garis rusuk)
5.      Sirip dada
6.      Sirip perut
7.      Sirip punggung
8.      Sirip dubur
9.      Sirip ekor
10.  Anus
 













Gambar 2.  Otot Daging Sirip Dorsal Ikan Tongkol (Euthynnus allecterates)
                               
Keterangan :
1.        Mulut
2.        Mata
3.        Hidung
4.        Tutup insang (Operculum)
5.        Sirip punggung (dorsal fin)
6.        Sirip dada (pectoral fin)
7.        Sirip perut (ventral fin)
8.        Sirip ekor (cuadal fin)
9.        Sirip dubur (anal fin)
10.    Linea lateralis
11.    Otot daging sirip punggung
 








Gambar 3.  Otot Daging Punggung Ikan Tongkol (Euthynnus allecterates)
Keterangan :


1.        Mulut
2.        Mata
3.        Hidung
4.        Tutup insang (Operculum)
5.        Sirip punggung (dorsal fin)
6.        Sirip dada (pectoral fin)
7.        Sirip perut (ventral fin)
8.        Sirip ekor (cuadal fin)
9.        Sirip dubur (anal fin)
10.    Linea lateralis
11.    Otot daging sirip punggung

 














Gambar 4.  Otot Daging Ekor Ikan Tongkol (Euthynnus allecterates)


Keterangan :
1.        Mulut
2.        Mata
3.        Hidung
4.        Tutup insang (Operculum)
5.        Sirip punggung (dorsal fin)
6.        Sirip dada (pectoral fin)
7.        Sirip perut (ventral fin)
8.        Sirip ekor (cuadal fin)
9.        Sirip dubur (anal fin)
10.    Linea lateralis
11.    Otot daging ekor
 













Gambar 5.  Otot Daging Sirip Anal Ikan Tongkol (Euthynnus allecterates)



Keterangan :
1.        Mulut
2.        Mata
3.        Hidung
4.        Tutup insang (Operculum)
5.        Sirip punggung (dorsal fin)
6.        Sirip dada (pectoral fin)
7.        Sirip perut (ventral fin)
8.        Sirip ekor (cuadal fin)
9.        Sirip dubur (anal fin)
10.    Linea lateralis
11.    Otot daging sirip anal

 














Gambar 6.  Otot Daging Sirip Perut Ikan Tongkol (Euthynnus allecterates)
Keterangan :
1.        Mulut
2.        Mata
3.        Hidung
4.        Tutup insang (Operculum)
5.        Sirip punggung (dorsal fin)
6.        Sirip dada (pectoral fin)
7.        Sirip perut (ventral fin)
8.        Sirip ekor (cuadal fin)
9.        Sirip dubur (anal fin)
10.    Linea lateralis
11.    Otot daging  perut

 














Gambar 7.  Otot Daging Perut Ikan Tongkol (Euthynnus allecterates)


Keterangan :
1.        Mulut
2.        Mata
3.        Hidung
4.        Tutup insang (Operculum)
5.        Sirip punggung (dorsal fin)
6.        Sirip dada (pectoral fin)
7.        Sirip perut (ventral fin)
8.        Sirip ekor (cuadal fin)
9.        Sirip dubur (anal fin)
10.    Linea lateralis
11.    Otot daging perut
 














Gambar 8.  Otot Daging Sirip Dada Ikan Tongkol (Euthynnus allecterates)


Keterangan :
1.        Mulut
2.        Mata
3.        Hidung
4.        Tutup insang (Operculum)
5.        Sirip punggung (dorsal fin)
6.        Sirip dada (pectoral fin)
7.        Sirip perut (ventral fin)
8.        Sirip ekor (cuadal fin)
9.        Sirip dubur (anal fin)
10.    Linea lateralis
11.    Otot daging dada
 
















Gambar 9.  Otot Daging Bagian Kepala Ikan Tongkol (Euthynnus allecterates)
Keterangan :
1.        Mulut
2.        Mata
3.        Hidung
4.        Tutup insang (Operculum)
5.        Sirip punggung (dorsal fin)
6.        Sirip dada (pectoral fin)
7.        Sirip perut (ventral fin)
8.        Sirip ekor (cuadal fin)
9.        Sirip dubur (anal fin)
10.    Linea lateralis
11.    Otot daging secara melintang pada bagian kepala ikan

















 

2. Pengamatan Susunan Rangka Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta)

Hasil yang didapat dari praktikum pengamatan susunan rangka Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta) adalah sebagai berikut :
 















Gambar 10.   Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta) Secara Utuh

Keterangan :
1.        Mulut
2.        Mata
3.        Hidung
4.        Tutup insang (Operculum)
5.        Sirip punggung (dorsal fin)
6.        Sirip dada (pectoral fin)
7.        Sirip perut (ventral fin)
8.        Sirip ekor (cuadal fin)
9.        Sirip dubur (anal fin)
10.    Linea lateralis
11. Otot daging pada kepala










Gambar 11. Rangka Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta)

Keterangan :
1.        Mulut
2.        Mata
3.        Hidung
4.        Tutup insang (Operculum)
5.        Sirip punggung (dorsal fin)
6.        Sirip dada (pectoral fin)
7.        Sirip perut (ventral fin)
8.        Sirip ekor (cuadal fin)
9.        Sirip dubur (anal fin)
10.    Linea lateralis
11.    Otot daging pada kepala









Gambar 12. Ruas Vertebrata Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta)
Keterangan :
1.      Neural spine
2.      Neural arch
3.      Hermal canal
4.      Hermal arch
5.      Hermal spine
6.      fused transverse processed
 








Gambar 13. Colum Vertebrata Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta)

Keterangan :
1.      Neural arch
2.      Neural canal
3.      Neural canal
4.      Centrum
5.      Hermal arch
6.      Hermal canal
7.      Fused transverse processed

 








Gambar 14. Elemen Penyangga Sirip Punggung Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta)
Keterangan :  
1.      Neural spine
2.      Neural arch
3.      Neural canal
4.      Centrum
5.      Tulang iga
6.      Transverse

 














Gambar 15. Duri-duri Neural Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta)


Keterangan :   
1.      Neural spine
2.      Neural arch
3.      Neural canal
4.      Centrum

 











Gambar 16.  Duri-duri Hermal Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta)
Keterangan :   

1.      Hermal canal
2.      Hermal arch
3.      Hermal spine
4.      Centrum
5.      Fused transverse processed

 














Gambar 17.  Rusuk Badan Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta)



Keterangan :
1.    Tulang Iga
2.    Centrum
 










Gambar 18. Tulang Sirip Pectoral Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta)


Keterangan :
1.   
Neural Spine
 













Gambar 19. Operculum Ika
n Kembung (Rasterelliger kanagurta)


Keterangan :

1. Neural Spine



























 

3. Pengamatan Organ-organ Dalam Tubuh Ikan Mas (Cyprinus carpio)
Dari praktikum pengamatan organ-organ dalam tubuh Ikan Mas (Cyprinus carpio) didapatkan hasil sebagai berikut :
 


















Gambar 20.  Ikan Mas (Cyprinus carpio) Secara Utuh


Keterangan :
1.      Mulut
2.      Mata
3.      Operculum
4.      Linea literalis(garis rusuk)
5.      Sirip dada
6.      Sirip perut
7.      Sirip punggung
8.      Sirip dubur
9.      Sirip ekor
10. 
Anus

 


















Gambar 21. Penampang Organ-organ Internal Tubuh Ikan Mas (Cyprinus carpio)


Keterangan :

1.      Jantung
2.      Hati
3.      Empedu (pankreas)
4.      Esophagus
5.      Usus halus
6.      Kandung urine
7.      Kantung renang
8.      Ginjal
9.      Sperma
10.  Gelembung renang
11.  Anus









 

4. Pengamatan Organ-organ Dalam Kepala Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Dari praktikum pengamatan organ-organ di dalam kepala Ikan Nila (Oreochromis niloticus) didapatkan hasil sebagai berikut :
 










Gambar 22. Kepala Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Secara Utuh

Keterangan :
1. Mata
2. Mulut
3. Tutup insang
 











Gambar 23. Penampang  Organ-organ dalam kepala Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Keterangan :
1.      Bibir atas dan bawah
2.      Gigi
3.      Lidah
4.      Mata
5.      Daun-daun insang
6.      Otak
7.      Kelenjar hipofisa

B.  Pembahasan
1. Pengamatan Otot Daging Ikan Tongkol (Euthynnus allecterates)
            Ikan Tongkol Menurut Saanin (1968), klasifikasi Ikan Tongkol adalah sebagai berikut:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
SubPhylum      : Vertebrata
Class                : Pisces
SubClass         : Teleostei
Ordo                : Percomorphi
Family             : Scombridae
Genus              : Euthynnus
Species            : Euthynnus allecterates
            Ikan Tongkol merupakan salah satu jenis ikan pelagis artinya hidup di lapisan atas dari suatu perairan. Bentuk badanya memanjang yang kedua ujungnya meruncing, mempunyai dua sirip punggung dan 7-8 finlet. Dari bentuk ikan adanya dua sirip punggung dan banyaknya  finlet ini menujukan ikan tongkol termasuk jenis ikan perenang cepat.
            Ikan ini umumnya ditangkap bercampur dengan jenis lain. Alat tangkap yang digunakan terutama adalah jaring insang dan juga pancing tonda. Kadang-kadang ikan ini dapat pula lewat pengoperasian pukat pantai atau pancing rawai. Tongkol diperniagakan dalam bentuk ikan segar, ikan beku, dan dikalengkan. Juga dalam rupa-rupa ikan olahan dikeringkan, diasinkan, diasap, atau dipindang. Dagingnya berkualitas baik bila segar, namun dengan cepat akan memburuk bila tidak ditangani dengan baik.

Secara umum tubuh ikan dibangun atas tiga komponen pokok, yaitu : tulang, daging dan otot. Daging dan otot kebanyakan terdapat pada bagian tubuh dan merupakan jaringan-jaringan pengikat yang meliputi bagian punggung, bagian perut, pangkal sirip-sirip punggung, ekor dan pangkal sirip belakang.
Urat daging ikan tersebar hampir di seluruh tubuh ikan yang mempunyai peranan atau fungsi tersendiri yang sesuai dengan letak dimana urat daging itu berada. Pada dasarnya urat daging mempunyai fungsi untuk menggerakkan bagian tertentu dari tubuh sehingga secara keseluruhan ikan mampu bergerak dan berenang.
            Pada garis besarnya ikan mempunyai tiga macam otot daging, yaitu :
2.      Otot daging licin (smooth) terdapat pada :
  1. Saluran pencernaan di sini seratnya memanjang dan melingkar, peranannya dalam gerak peristaltik pada gerakkannya mendorong dan memeras, gerakan teratur di depan dan di belakang usus menghubungkan kerongkongan saluran pencernaan sampai gelembung renang.
  2. Saluran darah pada pembuluh nadi (arteri) berfungsi dalam mempertahankan darah.
c.       Saluran reproduksi dan ekskresi (ginjal).
  1. Mata berfungsi mengakomodasi pandangan dan juga menggerakkan lensa serta mengendalikan intensitas di dalam penggunaan cahaya.
e.       Kontraksi tanpa rangsangan.
f.       Tidak melekat pada tulang.
2.    Urat daging jantung (cardiac), terdiri dari :           
a.              Epicardium (di sebelah luar). 
b.  Endokardium (di dalam).
c.              Perikardium.
Ciri-ciri urat daging ini adalah :
a.     Berwarna merah gelap.
b.    Bilik jantung (verticle) lebih tebal dibandingkan dengan serambi jantung.
c.     Kontraksi reaksi tanpa rangsangan otak.
d.    Tidak melekat pada tulang.
3.   Urat daging bergaris (Skeletal) terdiri dari :
a.   Urat daging tubuh
b.   Urat daging kapala.

c.   Uratdaging sirip tengah / sirip ekor.
d.   Urat daging sirip berpasangan.
            Ciri-ciri dari urat daging yaitu berwarna merah gelap, bilik jantung tebal dari serambi jantung, kontraksi reaksi tanpa rangsangan dari otak, tidak melekat pada tulang.
            Urat daging tubuh berdasarkan letak posisinya myomere disebut dengan :
1.      Urat daging oculomotor terdapat tiga pasang tiap mata.
2.      Urat daging hypobrancial pada rotect rahang hyoid dan lengkung insang.
3.      Urat daging branchiometric terdapat di bagian rahang dan muka lengkung insang, berfungsi sebagai pengerut.
4.      Urat daging appendicular, urat daging radial dalam atau jari-jari sirip.

Urat daging sirip tengah berfungsi untuk menggerakkan sirip yang disusun oleh pasangan menegang (rotector), pasangan pengendur (refractor), sisi kemiringan (inclinator lateral), penegak keatas atau erector pada bagian depan, penekan ke bawah di bagian belakang. Urat daging kepala berhubungan dengan insang mempunyai dua komponen permukaan (superficial) dengan suatu komponen dalam (deep).

2. Pengamatan Susunan Rangka Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta)
Klasifikasi Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta) adalah sebagai berikut:
Kingdom         :      Animalia
Filum               :      Chordata
Kelas               :      Pisces
Sub kelas         :      Teleostei
Ordo               :      Percomorphi
Sub ordo         :      Scombroidae
Famili              :      Scombridae
Genus              :      Rastrelliger
Spesies            :      Rastrelliger kanagurta


Adapun morfologi dari ikan Rastrellinger kanagurta adalah badan relatif memanjang, gelendong, dan agak pipih. Mempunyai dua sirip punggung, yang pertama biasanya dengan dasar yang pendek. Sirip-sirip tambahan terdapat dibelakang sirip punggung dan sirip dubur. Paling tidak terdapat 2 plat tulang pada batang ekor. Siripnekor sangat cagak. Badan tertutup dengan sisik-sisik kecil sampai sedang atau sebuah corselet yang berkembang dibelakang kepala dan sirip dada. Duri punggung (keseluruhan(total): 8.  11; duri punggung lunak (kesuluruhan (total): 12-12: duri dubur 0; sirip dubur lunak: 12. Kepala kedalaman lebih lama dari badan. Rahang sebahagian tersembunyi, ditutupi oleh ruang air mata namun juga di sekitar belakang margin mata. Bulu pada insang sisir 105 terpanjang di sati sisi dalam spesimen 12,7 cm, 140 dalam 16 cm, dan 160 di 19 spesimen garpu cm panjang. Sebuah bercak hitam pada tubuh dekat margin bawah sirip dada.
Berdasarkan pengamatan pada praktikum mengenai sistem rangka pada ikan, maka dapat dijelaskan mengenai satu sistem pada rangka ini. Sisik dan sirip pada ikan merupakan exelkelaton, sedangkan endoskeleton dari ikan terdiri atas tulang tempurung kepala, columna vertebralis, bagian girdle pectoralis dan tulang-tulang kecil tambahan yang menyokong sirip.
Tulang tempurung kepala terdiri dari ranium yang berfungsi sebagai tempat otak kapsula untuk beberapa pasang organ sensoric (olfactory, optic, audytori) dan acelaton viceralis dan ini merupakan bagian pembentuk tulang rahang dan penyokong lidah dan insang untuk suatu mekanisme. Tengkorak atau tempurung kepalanya melekat dekat sekali dengan dicolumna vertebralis, oleh karena itu ikan tidak dapat memutar kepala biasanya terdapat pada tulang primaxillary dentary vomer dan juga tulang platina.
Secara umum rangka ikan dapat dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai        berikut :
1.      Rangka aksial yang meliputi tulang tengkorak, tulang punggung, tulang rusuk.
2.      Rangka visceral yang meliputi tulang lengkung insang dan derivat-derivatnya.
3.      Rangka apendicular yang meliputi tulang-tulang sirip.




Rangka ikan berfungsi untuk menegakkan tubuh, menunjang atau menyokong organ-organ tubuh, melindungi organ-organ tubuh dan untuk pembentukkan butir darah merah.
Pada embrio dan ikan yang masih muda, cranium berupa tulang rawan sebagian besar diganti dengan tulang-tulang rawan yang dapat tambahan tulang membran sebagai hasil penulangan jaringan ikat pada masa embrio.
            Secara langsung rangka menentukan bentuk tubuh dari ikan tersebut dan rangka ikan terdiri dari dua macam yaitu :
a.       Tulang sejati yang disebut juga dengan osteichtyes.
b.      Tulang rawan yang disebut juga dengan elasmobrinchi.
                                                                                       
3.  Pengamatan Organ-organ Dalam Tubuh Ikan Mas (Cyprinus carpio)

Klasifikasi Ikan Mas (Cyprinus carpio) adalah sebagai berikut:
Filum               : Chordata
Subfilum         : Vertebrata
Kelas               : Pisces
Ordo                : Ostariophysi
Famili              : Cyprinidae           
Genus              : Cyprinus
Spesies            : Cyprinus carpio
            Ikan mas memppunyai ciri-ciri: badan memanjang dan agak pipih, lipatan mulut dengan bibir yang halus dan dua pasang kumis (barbels) yang kadang-kadang satu pasang diantaranya rudimenter, ukuran dan warna badan sangat beragam. Tubuh ikan mas digolongkan tiga bagian yaitu kepala, badan dan ekor. Pada kepala terdapat alat-alat seperti sepasang mata, sepasang cekung hidung yang tidak berhubungan dengan rongga mulut, celah-celah insang, sepasang tutup insang, alat pendengar dan keseimbangan yang tampak dari luar.
Pada praktikum kali ini praktikan membahas tentang organ dalam ikan. Organ dalam ikan meliputi : alat pencernaan (mulut, rongga mulut, pharing, esophagus), jantung, hati, empedu, lambung, usus, gelembung renang dan ginjal.


Ada beberapa macam mulut ikan yaitu sebagai berikut : Terminal, terletak di ujung depan kepala. Superior, terletak dibagian atas. Inferior, terletak dibagian bawah kepala. Subterminal, terletak didakat ujung depan kepala.bentuk dan letak mulut ikan sangat erat kaitannya dengan kebiasaan makan ikan. Ikan famili Esocidae dan ikan Cucut dilengkapi dengan mulut yang lebar dan gigi yang tajam, yang menandakan mereka termasuk golongan predator terhadap mangsa yang berukuran agak besar.
Esofagus merupakan permulaan dari saluran pencernaan makanan yang berbentuk seperti pipa, mengandung lendir untuk membantu penelanan makanan. Lambung berfungsi sebagai alat penampung makanan. Pada ikan yang tidak mempunyai lambung, fungsi penampung makanan digantikan oleh usus depan yang dimodifikasi menjadi kantung membesar. Lambung menunjukkan beberapa adaptasi, pada ikan karnivora bentuk lambung memanjang. Pada ikan omnivora lambung berbentuk seperti kantung.
Pada ikan pencernaan kimiawi dimulai dibagian lambung, bukan dibagian rongga mulut karena ikan tidak memiliki kelenjar air liur. Usus merupakan segmen terpanjang dari saluran pencernaan, pada bagian depan usus terdapat dua saluran yang masuk ke dalamnya taitu saluran yang berasal dari kantung empedu dan yang berasal dan pankreas. Usus mempunyai banyak variasi. Pada ikan carnivora ususnya lebih pendek, sebaliknya untuk ikan herbivora panjang dan teratur di dalam suatu lipatan. Usus pada ikan bertulang sejati terdapat dibelakang pilorus dan lambung.
Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan bertulang sejati anus terletak disebelah depan saluran genital. Hati berfungsi mensekresikan bahan untuk proses pencernaan, termasuk kelenjar yang besar pada ikan, Disekitar hati terdapat kantung empedu yang mengeluarkan cairan empedu, cairan ini masuk dalam saluran pencernaan makanan pada derah filorus. Hati juga berperan dalam penyimpanan lemak dan glikogen.

Jantung ikan berwarna merah kehitaman dan berfungsi sebagai alat pemompa oksigen yang terdiri dari satu bilik dan satu serambi. Gelembung udara berfungsi untuk membantu ikan dalam keseimbangan tubuh.

4. Pngamatan Organ-organ Dalam Kepala Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

            Klasifikasi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Menurut Saanin 1968 adalah sebagai berikut :
Phylum                          : Chordata
Sub Phylum                  : Vertebrata
Kelas                             : Pisces
Sub Kelas                      : Acanthopterigii
Suku                              : Cichlidae                
Marga                            : Oreochromis
Species                          : Oreochromis niloticus
Ikan  Nila  (Oreochomis niloticus), sangat dikenal oleh masyarakat pengemar ikan air tawar, baik di negara berkemabng maupun di negara maju. Di Asia Tenggara, ikan nila banyak dibudidayakan terutama di Filipina, Malaysia, Thailand dan Indonesia. Di Indonesia ikan nila sudah tersebar hampir ke seluruh pelosok wilayah tanah air.
            Berbagai kelebihannya ikan nila ini mudah sekali diterima oleh masyarakat, sehingga dalam waktu yang sangat singkat sudah menyebar keseluruh pelosok nusantara kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh ikan nila tersebut antara lain :
1.        Mudah berkembang biak
2.        Sangat toleran terhadap lingkungan
3.        Toleran terhadap serangan penyakit
4.        Pemakan segala (omnivora)
5.        Pertumbuhannya relatif cepat


Berdasarkan morfologi, kelompok ikan Oreochomis ini memang berbeda dengan kelompok tilapia. Secara umum bentuk tubuh ikan  nila panjang dan ramping, dengan sisik berukuran besar. Matanya besar, menonjol. Dan bagian tepinya berwarna putih. Gurat sisi (linea literalis) terputus dibagian tengah badan dan kemudian berlanjut, tetapi letaknya lebih kebawah daripada letak garis yang memanjang diatas sirip dada. Jumlah sisik pada gurat sisi jumlahnya 34 buah. Sirp pungung, sirip perut, dan sirip dubur mempunyai jari-jari lemah tetapi keras dan tajam seperti duri. Sirip pungung berwarna hitam dan sirp dadanya juga tampak hitam.
Ikan nila adalah golongan pemakan segala (omnivora) sehingga bisa mengkomsusmi makanan berupa hewan atau tumbuhan. Karena itulah ikan ini sangat  mudah dibudidayakan. Ketika masih benih, makanan yang disukai ikan nila adalah zooplankton (plankton hewan), seperti rotifera sp, moina sp, atau dapnia sp. Selain itu juga memangsa alga atau lumut yang menempel pada  benda-benda di habitat hidupnya. Ikan nila juga memakan tanaman air yang tumbuh di kolam budidaya. Jika telah mencapai ukuran dewasa ikan nila bisa diberi makanan tambahan seperti pellet dan dedak.
            Kepala adalah bagian tubuh terdepan. Pada kepala terletak beberapa organ penting seperti otak, mulut beserta alat pencernaan (gigi, lidah), alat napas (insang, labirin) beserta salurannya, mata, dan kelenjar hipopisa. Apabila rahang atas di buka sampai daerah celah hidung, maka tampak alat-alat dalam tengkorak, yang paling atas adalah tengkorak. Otak berfungsi panjang kecil dengan beberapa bulatan, yang paling depan adalah bonggol olfaktori yang mempunyai lanjutan benang saraf kecekung hidung. Apabila dengan hati-hati kita balik otak tersebut maka tampak bonggol optik yang bulat, otak besar dan otak kecil. Semua bagian otak berwarna putih.
Apabila rahang atas dibuka sampai daerah celah hidung, maka tampak alat-alat dalam di tengkorak. Yang paling atas adalah otak. Otak berbentuk panjang kecil, dengan beberapa bulatan. Yang paling depan adalah bonggol olfaktori, yang mempunyai lanjutan benang saraf ke cekung hidung. Apabila dengan hati-hati kita balik otak tersebut, maka tampak bonggol optik yang bulat, otak besar dan otak kecil semua bagian otak berwarna putih.
Otak adalah pusat susunan saraf. Otak terlindung aman di dalam rongga tengkorak. Otak dapat dibedakan atas : otak besar, otak kecil dan sumsum lanjutan.


Dibagian depan tampak cekung hidung. Hidung ikan tidak berhubungan dengan rongga mulut. Karena itu, cekung hidung tidak dapat dipergunakan untuk bernapas. Di cekung hidung terdapat ujung-ujung saraf pencium yang berasal dari benang olfaktori.
Melalui rongga mulut, makanan masuk ke dalam lambung. Oksigen yang larut dalam air mengalir melalui insang, dimana pembuluh darah dalam lengkung insang menyerap oksigen. Sisa air terus keluar melalui tutup insang. Dibawah insang terdapat jantung, dan dibelakang terdapat hati. Baik jantung maupun hati sama-sama berwarna merah-coklat.
            Mata ikan terlindung dalam rongga mata. Mata terbuka lebar karena tidak tertutup oleh kelopak mata seperti halnya manusia. Bagian luar pada mata adalah kulit, bagian mata yang terpenting adalah selaput pelangi yang disebut dengan retina. Letak retina ada pada bagian belakag bola mata. Ke arah depan, bola mata dilindungi oleh selaput jernih yang tipis dan transparan yang disebut dengan kornea.
            Di belakang kornea mata terdapat iris yang bentuknya seperti cincin. Di tengah iris terdapat celah yang disebut dengan pupil mata.  Melalui pupil mata ini sinar dapat masuk ke dalam mata mengenai retina. Iris berwarna coklat kehitaman. Di belakang celah pupil mata tampak benda bulat yaitu yang disebut dengan lensa mata. Lensa mata ini keras dan tidak dapat berubah bentuknya, maka untuk melakukan akomodasi, ikan melakukan penggeseran pada lensa mata tersebut. Akomodasi lensa mata ini dikerjakan oleh otot kecil, yang disebut dengan otot penggantung lensa mata. Otot ini dapat menggeser kedudukan lensa mata ke arah belakang dan ke arah depan dengan secara pasif.
            Pada bagian depan tampak terlihat cekungan hidung. Hidung ini tidak berhubungan dengan rongga mulut seperti halnya manusia. Karena itu cekungan hidung hanya dapat dipergunakan untuk bernapas saja. Di dalam cekungan hidung tersebuut terdapat ujung-ujung saraf pencium yang berasal dari benang olfaktori.

            Di bagian kepala ikan juga terdapat rongga mulut. Makanan dapat masuk melalui rongga mulut kemudian masuk ke dalam lambung untuk selanjutnya diproses sampai usus ikan. Di dalam rongga mulut terdapat gigi, gigi mungkin timbul dari sisik yang menutupi bibir seperti pada ikan hiu. Jenis ikan bertulang keras berdasarkan tempat tumbuhnya gigi tersebut dapat dibedakan menjadi 3 yaitu : rahang, rongga mulut dan pharyngeal.

Gigi ikan berperan dalam mengambil, mencekram, merobek, memotong atau menghancurkan makanan menjadi partikel-partikel yang lebih sederhana. Gigi pada ikan bisa timbul dari sisik yang menutupi bibir, gigi tumbuh pada rahang di bagian premaxillaria, maxillaria, dan dentary. Sedangkan gigi di langit-langit rongga mulut tumbuh pada vormer, palatine, pterigoid dan parasphenoid.

 























 

V.      PENUTUP

A.        Kesimpulan
            Adapun kesimpulan yang didapat dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1.        Ikan memiliki tiga macam otot yaitu otot bergaris, otot licin, otot jantung sedangkan tubuh ikan terbagi atas tiga komponen yaitu tulang, daging, otot. Urat daging ikan tersebar hampir diseluruh tubuh ikan yang mempunyai fungsi dan peranan tersendiri yang sesuai dengan letak dimana urat perut itu berada.
2.      Secara umum rangka ikan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu :rangka aksial, rangka visceral dan rangka appendicular. Secara langsung rangka menentukan bentuk tubuh dari ikan tersebut dan rangka ikan terdiri dari dua macam yaitu :
a.    Tulang sejati yang disebut juga dengan osteichtyes.
b.    Tulang rawan yang disebut juga dengan elasmobrinchii.
3.        Secara umum organ-organ internal (dalam tubuh ikan) meliputi beberapa bagian organ yaitu alat pencernaan (esophagus, perut besar, hati serta pankreas), Jantung, gonada, kandung urine, ginjal.
4.    Pada kepala terletak beberapa organ penting seperti otak, mulut beserta alat pencernaan (gigi, lidah), alat napas (insang, labirin) beserta salurannya, mata, dan kelenjar hipopisa.
                                                         
B. Saran
Praktikan berharap para asisten dapat membimbing dan memberikan  arahan yang lebih detail dan fokus agar praktikum selanjutnya dapat berjalan dengan lancar dan baik dan hendaknya praktikan melakukan  pengoleksian dan pemahaman dengan cermat pada saat melakukan perhitungan meristik dan penjelasan yang lebih detail pada saat jalannya praktikum.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda