ORGAN IKAN TONGKOL
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ikan adalah hewan bertulang belakang (termasuk vertebrata), habitatnya
perairan, bernapas dengan insang (terutama), bergerak dan menjaga keseimbangan
tubunya menggunakan sirip-sirip, bersifat poikilotermal. Diantara vetebrata –hewan bertulang belakang-
ikan adalah yang tertua. Saat ikan
muncul lebih dari 450 juta tahun yang lalu merupakan tonggak evolusi karena
memungkinkan berkembangnya semua vetebrata lainnya. Ikan yang telah punah kita ketahui dari fosilnya yang tertua adalah ostrakoderm – ikan tanpa rahang,
berlapis lempeng tulang dari duri, seperti
Hemicyclaspis. Namun ada ikan masa
kini yang menerangkan tentang ikan purba karena sangat mirip moyangnya. “Fosil hidup” ini mencakup arapaima dari
amerika selatan, yang telah ada sejak 100 juta tahun yang lalu.
Secara umum tubuh ikan dibangun atas tiga komponen pokok, yaitu tulang
daging dan otot. Daging dan otot
kebanyakan terdapat pada bagian punggung, bagian perut, pangkal sirip-sirip
punggung, ekor dan pangkal sirip belakang.
Disamping itu juga terdapat pada bagian pangkal sirip dada, pangkal
sirip depan dan pada bagian kepala.
Daging dan otot ikan mempunyai struktur yang mirp dengan hewan mamalia
darat.
Pada praktikum kali ini akan dipelajari tentang otot daging ikan, rangka
ikan, bagian / organ dalam tubuh ikan dan bagian dalam kepala ikan. Materi tersebut akan dibahas dalam dalam
laporan kali ini.
Pada garis besarnya ikan mempunyai tiga macam otot daging, yaitu :
1. Otot daging licin (smooth), terdapat pada :
- Saluran pencernaan, yang memiliki ciri serat memanjang dan melingkar, peranannya dalam gerak peristalis yaitu gerakan untuk mendorong dan memeras, gerakan ini teratur dari depan ke belakang usus.
·
Saluran darah pada pembuluh nadi (arteri) berupa
serat-serat melingkar dan berfungsi dalam mempertahankan tekanan darah.
·
Pada saluran reproduksi dan eksresi (ginjal).
·
Pada mata yang berfungsi mengakomodasi pandangan
dengan menggerakkan lensa dan mengendalikan intensitas cahaya.
·
Kontraksi tanpa rangsangan dari otak.
2. Otot
daging jantung (cardiac), yang
terdiri dari epicardium (terletak disebelah luar, endocardium (yang terletak
disebelah dalam) dan pericardium (yang terdapat di urat daging membran). Otot ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
:
- Otot daging berwarna gelap.
- Bilik jantung (ventricle) lebih tebal dibandingkan dengan serambi (atrium) jantung.
- Kontraksi tanpa rangsangan dari otak.
- Tidak melekat pada tulang.
3. Otot daging
bergaris (skeletal), yang terdiri
dari :
- Otot daging tubuh, fungsi utamanya adalah untuk gerakan-gerakan tubuh.
- Otot daging kepala, yang berhubungan dengan insang dan memiliki 2 komponen, yaitu komponen permukaan dan komponen dalam.
- Otot daging sirip, yang berfungsi untuk mempertahankan ketegangan, menggerakkan gelang bahu dan berperan sebagai pendorong sperma kepada ikan betina pada proses pemijahan.
Urat
daging jika ditinjau dari fungsionalnya terbagi menjadi dua tipe, yaitu ;
1.
Di bawah rangsangan otak (voluntary).
2.
Tidak di bawah rangsangan otak (involuntary).
Berdasarkan
penempelnya ada dua tipe yaitu :
1.
Yang menempel pada rangka : urat daging jantung dan
urat daging licin.
2.
Yang tidak menempel pada rangka : urat daging jantung
dan urat daging licin.
Rangka ikan adalah struktur penyokong tegaknya tubuh dan tempat
melekatnya daging ikan. Kombinasi antara
sistem rangka, sistem urat dan sistem daging akan memberikan bentuk badan pada
tubuh ikan. Secara umum rangka ikan
dapat dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu :
1.
Rangka aksial yang meliputi tulang tengkorak, tulang punggung (vetebrae) dan tulang rusuk.
Rangka aksial yang meliputi tulang tengkorak, tulang punggung (vetebrae) dan tulang rusuk.
2.
Rangka visceral yang meliputi tulang lengkung insang
dan derivat-derivatnya.
3.
Rangka appendicular yang meliputi tulang-tulang sirip.
Pekerjaan
urat daging atau otot daging untuk setiap aktifitas
kehidupan hewan sehari sangat penting. Dari mulai gerakan tubuh hingga pada sistem peredaran darah, kegiatan
utama gerakan tubuh disebabkan karena keaktifan otot tersebut.
Pada garis besarnya, ikan
mempunyai tiga macam otot daging, yaitu :
1.
Otot daging bergaris (skeletal)
Terdiri atas :
a.
Otot daging tubuh
b.
Otot daging kepala
c.
Otot daging sirip tengah/sirip ekor
d.
Otot daging sirip berpasangan
Otot
bergaris bekerjanya digerakkan oleh rangsangan dari otak. Bila sisik atau kulit
ikan dilepas, akan terlihat kumpulan otot daging. Setiap blok dari otot-otot tersebut
dinamakan myotome (miotoma atau miomer) yang tampak seperti garis-garis zigzag,
yang dilapisi oleh myoseptum atau miosepta. Potongan tubuh ikan secara
melintang menampakkan garis-garis konsentris miotoma, sehingga jelas sekali
lokasi mioseptanya.
2.
Otot daging licin (smooth)
Otot daging licin ini terdapat pada :
a.
Saluran pencernaan, serat-serat memanjang dan
melingkar, peranannya dalam gerakan peristaltik yaitu gerakan untuk mendorong
dan mengeram, gerakan ini teratur ke depan, ke belakang usus pada physostomi
(stomata = mulut) yaitu ikan tingkat tinggi.
b.
Saluran darah pada pembuluh nadi (arteri) serat-serat
melingkar berfungsi dalam mempertahankan tekanan darah.
c.
Pada saluran reproduksi dan ekskresi (ginjal).
d.
Mata berfungsi mengakomodasikan pandangan dengan
menggerakkan lensa dan mengendalikan intensitas cahaya.
e.
Kontraksi pada rangsangan otak.
f.
Tidak melekat pada tulang.
Tidak melekat pada tulang.
3.
Otot daging jantung (cardiac)
Terdiri atas :
a.
Epicardium (disebelah luar)
b.
Endocardium (disebelah kanan)
c.
Pericardium (urat daging membran)
Ciri-ciri otot daging jantung,
yaitu :
a.
Berwarna merah gelap
b.
Bilik jantung (ventrikel) lebih tebal dibandingkan
dengan serambi jantung (atrium)
c.
Kontraksi tanpa rangsangan dari otak
d.
Tidak melekat pada tulang.
Secara
umum rangka ikan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. Rangka aksial, meliputi tulang tengkorak,
tulang punggung (vertebrata) serta tulang rusuk.
2. Rangka visceral, meliputi tulang lengkung
insang beserta derivat-derivatnya.
3. Rangka appendicular, meliputi
tulang-tulang sirip.
Rangka
ikan berfungsi untuk :
1. Menegakkan
tubuh
2. Menunjang/menyokong
organ – organ tubuh
3. Melindungi
organ tubuh
4. Membantu
pembentukan butir darah merah.
Sistem rangka pada ikan terdiri dari:
1. Tulang rawan
2. Jaringan pengikat
3. Sisik (squama)
4. Komponen – komponen gigi
5.
Jari – jari sirip
6. Penyokong sel pada sistem saraf
Secara tidak langsung, bentuk rangka menentukan bentuk tubuh ikan yang beraneka ragam. Bentuk tubuh ikan merupakan interaksi antara sistem rangka dengan sistem otot serta evolusi dalam adaptasi kedua sistem tersebut terhadap lingkungannya.
Rangka yang menjadi penegak tubuh ikan terdiri dari tulang rawan dan atau tulang sejati. Elasmobranchii : seluruh rangka terdiri dari tulang rawan
Osteichthyes terdiri dari tulang sejati. Sebagian besar tulang Osteichthyes pada permulaannya terbentuk melalui tahap tulang rawan, kemudian materialnya menjadi tulang sejati dalam bentuk bentuk yang khusus melalui osifikasi.
Osifikasi merupakan proses perubahan tulang rawan menjadi tulang sejati / tulang keras.
Organ-organ internal pada ikan
meliputi :
1. Alat pencernaan, terdiri dari esophagus,
perut besar, dan usus halus.
2. Hati dan pankreas.
3. jantung.
4. Gonada.
5. Kandung urine.
6. Ginjal.
Kepala
adalah bagian tubuh terdepan. Pada kepala terletak beberapa organ penting
seperti otak, mulut beserta alat pencernaan (gigi, lidah), alat napas (insang,
labirin) beserta salurannya, mata, dan kelenjar hipopisa. Apabila rahang atas
di buka sampai daerah celah hidung, maka tampak alat-alat dalam tengkorak, yang
paling atas adalah tengkorak. Otak berfungsi panjang kecil dengan beberapa
bulatan, yang paling depan adalah bonggol olfaktori yang mempunyai lanjutan
benang saraf kecekung hidung. Apabila dengan hati-hati kita balik otak tersebut
maka tampak bonggol optik yang bulat, otak besar dan otak kecil. Semua bagian
otak berwarna putih.
Tengkorak ikan terdiri atas bagian yang disebut juga kranium, dimana kranium ini merupakan bagian dari belakang tulang kepala yang dihubungkan dengan tulang belakang. Di dalam kranium ini terdapat otak ikan, kranium juga berhubungan dengan tulang rahang, tulang-tulang pembentuknya mulut dan pharink. Ikan bertulang rawan mempunyai ciri kerangka yang khusus, dimana tulang belakangnya mempunyai bagian yang lentur, bagian ini berhubungan dengan beberapa sirip dan rusuk berhubungan dengan notochort yang berisi substansi, dimana kedua tulang belakang yang banyak kita jumpai pada kranium disebut parasfenida. Pada bagian atas kranium yang ditutup oleh tulang-tulang lembut yang kuat, tulang rahang juga dibentuk oleh tulang-tulang penutup badan (sisik) yang juga merupakan tulang rawan.
Saluran pencernaan ikan dapat diikuti dari kerongkongannya yang ada di
belakang rongga mulut. Lambung yang ada
di belakang kerongkongan berbentuk lebar dan berwarna kehijau-hijauan. Usus halus yang panjang berbelit belit. Hati yang berwarna coklat tua. Di atas lambung tampak gelembung renang yang
menggelambung yang berisi udara.
B. Tujuan Praktikum
Adapun
tujuan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengamati susunan otot daging ikan
baik pada permukaan tubuh di bawah kulit maupun pada potongan melintang tubuh
ikan.
2. Untuk mengamati dan memahami susunan
rangka ikan.
3. Untuk mengamati dan memahami susunan
organ-organ dalam tubuh ikan.
4. Untuk mengamati dan memahami susunan organ-organ di dalam kepala ikan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pada dasarnya kita mengenal berbagai jenis hewan air, diantaranya yang
paling umum kita kenal adalah ikan, udang, moluska, amfibi, dan sebagainya.
Adapun yang dimaksud dengan ikan adalah hewan bertulang belakang (vertebrata)
yang berdarah dingin, hidup di air, bergerak dan mempertahankan keseimbangan
tubuhnya dengan menggunakan sirip; dan bernafas dengan insang, namun selain
menggunakan insang ada juga ikan yang memiliki alat pernafasan tambahan yang
fungsinya sama dengan “paru-paru”. Ikan
adalah hewan air atau hewan aquatic yang menggunakan insang untuk bernafas.
Ikan termasuk hewan berdarah dingin, hidupnya sangat terpengaruh dengan dengan
suhu sekelilingnya, dimana pada musim dingin pertumbuhan ikan terhenti atau
lambat sekali (Sabariah, 2002).
Secara umum tubuh ikan
dibangun atas tiga bagian yaitu : tulang, daging, otot. Daging dan otot
kebanyakan terdapat pada bagian tubuh dan merupakan jaringan-jaringan pengikat
yang meliputi bagian punggung, bagian perut, pangkal sirip-sirip punggung, ekor
dan pangkal sirip belakang. Daging dan otot ikan mempunyai struktur yang mirip
dengan hewan mamalia darat (Hisbi, 2005).
Ikan bandeng (Latin:
Chanos chanos atau bahasa Inggris: milkfish) adalah sebuah
ikan yang merupakan makanan penting di Asia Tenggara. Ikan ini merupakan
satu-satunya spesies yang masih ada dalam familia Chanidae
(kurang lebih tujuh spesies punah dalam lima genus tambahan dilaporkan pernah
ada) (Anonim, 2010).
Bandeng adalah ikan asli air laut yang dikenal
sebagai petualang ulung, walaupun dapat hidup ditambak air payau maupun
dipelihara diair tawar. Ikan bandeng digolongkan dalam herbivora, pemakan
tumbuh-tumbuhan yang berupa plankton (tumbuhan dan hewan yang melayang-layang
didalam air). Ikan bandeng yang sudah dewasa, juga memakan dari daun-daunan
tanaman tingkat tinggi seperti najas, ruppia, dan sebagainya.
Ikan
bandeng mempunyai badan memanjang seperti torpedo dengan sirip ekor bercabang
sebagai tanda bahwa ikan bandeng tergolong perenang cepat. Kepala bandeng tidak
bersisik, mulut kecil terletak diujung rahang tanpa gigi, dan lubang hidung
terletak didepan mata. Mata diseliputi oleh selaput bening (subcutaneus). Warna badan putih
keperak-perakan dengan punggung biru kehitaman (Ghufran, 2005).
Ikan
mas tergolong jenis omnivora, yakni ikan yang dapat memangsa berbagai jenis
makanan, baik yang berasal dari tumbuhan maupun binatang renik. Namun, makanan
utamanya adalah tumbuhan dan binatang yang terdapat di dasar dan tepi perairan (Anonim, 2010).
Ikan mas merupakan salah satu komoditas tertua
yang sudah banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Berbagai teknologi pembenihan
dan pembesaran sudah dicoba dan diterapkan dalam kajian bisnis secara intensif,
misalnya kolam air deras dan KJA. Ikan mas menyukai tempat hidup
(habitat) di perairan tawar yang airnya tidak terlalu dalam dan alirannya tidak
terlalu deras, seperti di pinggiran sungai atau danau. Ikan mas memppunyai ciri-ciri badan memanjang
dan agak pipih, lipatan mulut dengan bibir yang halus dan dua pasang kumis
(barbels) yang kadang-kadang satu pasang diantaranya rudimenter, ukuran dan
warna badan sangat beragam (Nugroho,
2008).
Ikan
nila adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Ikan ini diintroduksi dari Afrika
pada tahun 1969 dan kini
menjadi ikan peliharaan yang populer di kolam-kolam air tawar dan dibeberapa
waduk di Indonesia. Nama ilmiah pada ikan Nila adalah Oreochromis Niliticus, dan di dalam Bahasa Inggris ikan ini dikenal
dengan sebutan Nile Tilapia (Anonim, 2010).
Ikan nila juga termasuk dalam jenis ikan yang dapat dijadikan sebagai komoditasnketahanan pangan. Morfologi ikan nila yaitu memiliki bentuk tubuh yang pipih ke arah bertikal (kompres) dengan profil empat persegi panjang ke arah antero posterior. Posisi mulut terletak di ujung hidung (terminal) dan dapat disembuhkan. Pada sirip ekor tampak jelas garis-garis vertikal dan pada sirip punggungnya garis tersebut kelihatan condong letaknya. Ciri khas ikan nila adalah garis-garis vertikal berwarna hitam pada sirip ekor, punggung dan dubur. Pada bagian sirip caudal (ekor) dengan bentuk membuat terdapat warna kemerahan dan bisa digunakan sebagai indikasi kematangan gonad. Pada rahang terdapat bercak kehitaman. Sisik ikan nila adalah tipe ctenoid. Ikan nila juga ditandai dengan jari-jari dorsal yang keras, begitu pun bagian analnya. Dengan posisi sirip anal di belakang sirip dada.Mengingat kecepatan tumbuh serta reproduksi ikan nila yang menakjubkan, perkembangan budi daya ikan ini mampu mengimbangi budi daya ikan mas (Nugroho, 2008).
Ikan
tongkol terklasifikasi dalam ordo Goboioida, family Scombridae, genus Euthynnus, spesies Euthynnus pelamis .Ikan tongkol masih
tergolong pada ikan Scombridae, bentuk
tubuh seperti betuto, dengan kulit yang licin .Sirip dada melengkung, ujngnya
lurus dan pangkalnya sangat kecil. Ikan tongkol merupakan perenang yang tercepat
diantara ikan-ikan laut yang berangka tulang. Sirip-sirip punggung, dubur,
perut, dan dada pada pangkalnya mempunyai lekukan pada tubuh, sehingga
sirip-sirip ini dapat dilipat masuk kedalam lekukan tersebut, sehingga dapat
memperkecil daya gesekan dari air pada waktu ikan tersebut berenang cepat. Dan
dibelakang sirip punggung dan sirip
dubur terdapat sirip-sirip tambahan yang kecil-kecil yang disebut finlet (Anonim, 2011).
Ikan tongkol
termasuk dalam golongan ikan pelagis, perenang cepat, mempunyai kadar lemak
yang rendah, serta mempunyai komposisi daging yang terdiri daging merah dan
putih. Ikan tongkol masih dalam keluarga Scombridae, bentuk tubuh seperti cerucut,
dengan kulit licin dan sirip dada melengkung ujungnya tirus dan pangkalnya
lebar. Ekor bercagak dua dengan kedua ujungnya yang panjang. Sirip punggung,
dubur, perut, dan dada pada pangkalnya mempunyai lekukan pada tubuh, sehingga
sirip ini dapat dilipat masuk kedalam lekukan tersebut, sehingga dapat
memperkecil daya gesekan dengan air pada waktu ikan tersebut berenang cepat. Di
belakang sirip punggung dan dubur terdapat sirip-sirip tambahan yang
kecil-kecil (Kottelate
et al, 2005).
Ikan kembung atau seringkali disebut indian mackerel, merupakan salah satu komoditas penting perikanan tangkap, kembung termasuk ikan pelagis kecil yang memiliki nilai ekonomis menengah, sehingga terhitung sebagai komoditas yang cukup penting bagi nelayan lokal. Kembung biasanya dijual segar atau diproses menjadi ikan pindang dan ikan asin yang lebih tahan lama. Ikan kembung yang masih kecil juga sering digunakan sebagai umpan hidup untuk memancing cakalang. Warna tubuh terdapat garis hitam memanjang di bagian punggung dan bintik hitam di tubuh dekat sirip pectoral. Sirip dorsal berwarna kuning dengan ujung hitam. Sirip caudal dan pectoral berwarna kekuning-kuningan (Anonim, 2012).
Pada prinsipnya ikan mempunyai tiga macam urat daging
atau otot daging berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu : otot bergaris,
otot jantung dan otot polos. Dari penempelannya juga bisa divedakan menjadi dua
jenis yaitu otot menempel pada rangka yaitu otot bergaris dan yang tidak
menempel pada rangka yaitu otot jantung dan otot polos (Anonim, 2011).
Ikan memiliki sistem ekskresi
berupa ginjal dan suatu lubang pengeluaran yang disebut lubang urogenital ialah
lubang tempat bermuaranya saluran ginjal dan yan g berada tepat di belakang
anus. Ginjal pada ikan yang hidup di
air laut memiliki sedikit glomelurus sehingga perisa hasil metabolisme berjalan
lambat dibandingkan ikan air tawar (Wikipedia,
2011).
III. METODE PRAKTIKUM
A.
Waktu dan Tempat
Praktikum Ichtyologi ini dilaksanakan pada hari
Jumat tanggal 26 April 2013 pukul 14.00-16.00 WITA di Laboratorium Ichtyologi Lantai dasar Fakultas Perikanan
Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
B.
Alat dan Bahan
Adapun
alat dan bahan yang di gunakan dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut
:
Alat :
1.
Pisau
bedah
2.
Pinset
3.
Panci
4.
Kompor
5.
Alat
tulis
6.
Tissue
gulung
7.
Wadah
penempatan ikan
8.
Jarum
pentol
9.
Gunting
Bahan :
1.
Ikan Tongkol
( Euthynnus allecterates)
2.
Ikan Kembung
(Rastrelliger kanagurta)
3.
Ikan
Mas (Cyprinus carpio)
4.
Ikan Nila (Oreochromis
niloticus)
C.
Prosedur Kerja
Adapun prosedur
kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengamati otot daging pada ikan,
ikan yang telah tersedia dibuang sisiknya (bila ada) dan direndam dalam air
mendidih sekitar 5 detik, sehingga mudah mengangkat atau membuang kulitnya. Bila
masih sukar membuang kulitnya, ulangi perendaman. Perendaman harus dilakukan
sangat hati-hati dan dalam waktu yang relatif singkat karena bila terlalu lama
dapat berakibat kerusakan daging (pemasakan daging).
2. Dalam pengamatan susunan rangka ikan, ikan
yang masih utuh dilepaskan sisik, kulit dan dagingnya dengan cara mencelupkannya
ke dalam air mendidih beberapa saat (sekitar 5 menit). Setelah itu ikan diangkat, dilepaskan sisik,
kulit dan dagingnya. Bila pelepasan itu
masih sukar, ikan kembali dicelup ke dalam air mendidih beberapa saat (1-5
menit) dan pelepasan daging diteruskan hingga tidak ada lagi daging yang
melekat.
3. Dalam pengamatan organ-organ dalam tubuh
ikan, ikan yang masih utuh dibuka dagingnya sehingga terlihat organ-organ dalam
tubuhnya, dengan cara memotong/ mengiris sebagian daging mulai dari dekat
pangkal ekor dan mengarahkan mata pisau menuju bagian kepala melalui punggung
(dapat juga diteruskan membelah kepalanya).
Pengirisan dapat dilakukan sempurna atau menyisakan bagian perut sehingga
bagian dalam tubuh ikan dapat nampak terbuka.
4. Untuk mengamati organ-organ di dalam ikan,
ikan yang masih utuh dibuka kepalanya, dengan cara memotong kepala ikan sampai
bagian mulut juga ikut terbuka, sehingga organ-organ yang ada pada kepala dapat
terlihat jelas.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1.
Pengamatan
Otot Daging Ikan Tongkol (Euthynnus allecterates)
Dari kegiatan praktikum pengamatan otot daging ikan tongkol (Euthynnus allecterates) diperoleh hasil sebagai berikut :
Gambar 1. Ikan Tongkol (Euthynnus allecterates) Secara Utuh
Keterangan :
1.
Mulut
2.
Mata
3.
Operculum
4.
Linea literalis(garis rusuk)
5.
Sirip dada
6.
Sirip perut
7.
Sirip punggung
8.
Sirip dubur
9.
Sirip ekor
10. Anus
Gambar 2. Otot Daging Sirip Dorsal Ikan Tongkol (Euthynnus allecterates)
Keterangan :
1.
Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup insang (Operculum)
5.
Sirip punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada (pectoral fin)
7.
Sirip perut (ventral fin)
8.
Sirip ekor (cuadal fin)
9.
Sirip dubur (anal fin)
10. Linea
lateralis
11. Otot
daging sirip punggung
Gambar 3. Otot Daging Punggung Ikan Tongkol (Euthynnus
allecterates)
Keterangan :
1.
Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup insang (Operculum)
5.
Sirip punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada (pectoral fin)
7.
Sirip perut (ventral fin)
8.
Sirip ekor (cuadal fin)
9.
Sirip dubur (anal fin)
10.
Linea lateralis
11.
Otot daging sirip punggung
Gambar 4. Otot Daging Ekor Ikan Tongkol (Euthynnus allecterates)
Keterangan :
1.
Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup insang (Operculum)
5.
Sirip punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada (pectoral fin)
7.
Sirip perut (ventral fin)
8.
Sirip ekor (cuadal fin)
9.
Sirip dubur (anal fin)
10.
Linea lateralis
11. Otot daging ekor
Gambar 5. Otot Daging Sirip Anal Ikan Tongkol (Euthynnus allecterates)
Keterangan :
1.
Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup insang (Operculum)
5.
Sirip punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada (pectoral fin)
7.
Sirip perut (ventral fin)
8.
Sirip ekor (cuadal fin)
9.
Sirip dubur (anal fin)
10.
Linea lateralis
11. Otot
daging sirip anal
Gambar 6. Otot Daging Sirip Perut Ikan Tongkol (Euthynnus
allecterates)
Keterangan :
1.
Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup insang (Operculum)
5.
Sirip punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada (pectoral fin)
7.
Sirip perut (ventral fin)
8.
Sirip ekor (cuadal fin)
9.
Sirip dubur (anal fin)
10.
Linea lateralis
11. Otot
daging perut
Gambar 7. Otot Daging Perut Ikan Tongkol (Euthynnus allecterates)
Keterangan :
1.
Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup insang (Operculum)
5.
Sirip punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada (pectoral fin)
7.
Sirip perut (ventral fin)
8.
Sirip ekor (cuadal fin)
9.
Sirip dubur (anal fin)
10.
Linea lateralis
11.
Otot daging perut
Gambar 8. Otot Daging Sirip Dada Ikan Tongkol (Euthynnus allecterates)
Keterangan :
1.
Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup insang (Operculum)
5.
Sirip punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada (pectoral fin)
7.
Sirip perut (ventral fin)
8.
Sirip ekor (cuadal fin)
9.
Sirip dubur (anal fin)
10.
Linea lateralis
11.
Otot daging dada
Gambar 9. Otot Daging Bagian Kepala Ikan Tongkol (Euthynnus allecterates)
Keterangan :
1.
Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup insang (Operculum)
5.
Sirip punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada (pectoral fin)
7.
Sirip perut (ventral fin)
8.
Sirip ekor (cuadal fin)
9.
Sirip dubur (anal fin)
10. Linea
lateralis
11. Otot
daging secara melintang pada bagian
kepala ikan
2. Pengamatan Susunan Rangka Ikan Kembung
(Rastrelliger kanagurta)
Hasil yang didapat dari praktikum pengamatan susunan rangka Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta) adalah sebagai berikut :
Gambar 10. Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta) Secara Utuh
Keterangan :
1.
Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup insang (Operculum)
5.
Sirip punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada (pectoral fin)
7.
Sirip perut (ventral fin)
8.
Sirip ekor (cuadal fin)
9.
Sirip dubur (anal fin)
10.
Linea lateralis
11. Otot daging pada kepala
Gambar 11. Rangka Ikan
Kembung (Rastrelliger kanagurta)
Keterangan :
1.
Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup insang (Operculum)
5.
Sirip punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada (pectoral fin)
7.
Sirip perut (ventral fin)
8.
Sirip ekor (cuadal fin)
9.
Sirip dubur (anal fin)
10. Linea
lateralis
11.
Otot daging pada kepala
Gambar 12. Ruas Vertebrata Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta)
Keterangan :
1.
Neural spine
2.
Neural arch
3.
Hermal canal
4.
Hermal arch
5.
Hermal spine
6.
fused
transverse processed
Gambar 13. Colum Vertebrata Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta)
Keterangan :
1.
Neural arch
2.
Neural canal
3.
Neural canal
4.
Centrum
5.
Hermal arch
6.
Hermal canal
7.
Fused transverse processed
Gambar 14. Elemen Penyangga Sirip Punggung Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta)
Keterangan :
1.
Neural spine
2.
Neural arch
3.
Neural canal
4.
Centrum
5.
Tulang iga
6.
Transverse
Gambar 15. Duri-duri Neural Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta)
Keterangan :
1.
Neural spine
2.
Neural arch
3.
Neural canal
4.
Centrum
Gambar 16. Duri-duri Hermal Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta)
Keterangan :
1.
Hermal canal
2.
Hermal arch
3.
Hermal spine
4.
Centrum
5.
Fused transverse processed
Gambar 17. Rusuk Badan Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta)
Keterangan :
1. Tulang
Iga
2. Centrum
Gambar 18. Tulang Sirip Pectoral Ikan Kembung (Rastrelliger
kanagurta)
Keterangan :
1.
Neural Spine
Neural Spine
Gambar 19. Operculum Ika
n Kembung (Rasterelliger kanagurta)
n Kembung (Rasterelliger kanagurta)
Keterangan :
1. Neural Spine
3. Pengamatan Organ-organ Dalam
Tubuh Ikan Mas (Cyprinus
carpio)
Dari praktikum pengamatan organ-organ dalam tubuh Ikan Mas (Cyprinus carpio) didapatkan hasil
sebagai berikut :
Gambar 20. Ikan Mas (Cyprinus carpio) Secara Utuh
Keterangan :
1.
Mulut
2.
Mata
3.
Operculum
4.
Linea literalis(garis rusuk)
5.
Sirip dada
6.
Sirip perut
7.
Sirip punggung
8.
Sirip dubur
9.
Sirip ekor
10.
Anus
Anus
Gambar 21. Penampang Organ-organ Internal Tubuh Ikan Mas (Cyprinus carpio)
Keterangan :
1.
Jantung
2.
Hati
3.
Empedu (pankreas)
4.
Esophagus
5.
Usus halus
6.
Kandung urine
7.
Kantung renang
8.
Ginjal
9.
Sperma
10. Gelembung
renang
11. Anus
4. Pengamatan Organ-organ Dalam Kepala Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Dari praktikum pengamatan organ-organ di dalam kepala Ikan Nila (Oreochromis
niloticus) didapatkan hasil sebagai berikut :
Gambar 22. Kepala Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Secara Utuh
Keterangan :
1. Mata
2. Mulut
3. Tutup insang
Gambar 23. Penampang Organ-organ dalam kepala Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Keterangan :
1.
Bibir atas dan bawah
2.
Gigi
3.
Lidah
4.
Mata
5.
Daun-daun insang
6.
Otak
7.
Kelenjar hipofisa
B. Pembahasan
1. Pengamatan Otot Daging Ikan Tongkol (Euthynnus allecterates)
Ikan Tongkol
Menurut Saanin (1968), klasifikasi Ikan Tongkol adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
SubPhylum : Vertebrata
Class : Pisces
SubClass : Teleostei
Ordo : Percomorphi
Family : Scombridae
Genus : Euthynnus
Species :
Euthynnus allecterates
Ikan Tongkol merupakan
salah satu jenis ikan pelagis artinya hidup di lapisan atas dari suatu
perairan. Bentuk badanya memanjang yang kedua ujungnya meruncing, mempunyai dua
sirip punggung dan 7-8 finlet. Dari bentuk ikan adanya dua sirip
punggung dan banyaknya finlet ini menujukan ikan tongkol
termasuk jenis ikan perenang cepat.
Ikan
ini umumnya ditangkap bercampur dengan jenis lain. Alat tangkap yang digunakan
terutama adalah jaring insang dan juga pancing tonda. Kadang-kadang ikan ini
dapat pula lewat pengoperasian pukat pantai atau pancing rawai. Tongkol
diperniagakan dalam bentuk ikan segar, ikan beku, dan dikalengkan. Juga dalam
rupa-rupa ikan olahan dikeringkan, diasinkan, diasap, atau dipindang. Dagingnya
berkualitas baik bila segar, namun dengan cepat akan memburuk bila tidak
ditangani dengan baik.
Secara umum tubuh ikan dibangun atas tiga komponen pokok, yaitu : tulang, daging dan otot. Daging dan otot kebanyakan terdapat pada bagian tubuh dan merupakan jaringan-jaringan pengikat yang meliputi bagian punggung, bagian perut, pangkal sirip-sirip punggung, ekor dan pangkal sirip belakang.
Urat daging ikan tersebar hampir di seluruh tubuh ikan yang mempunyai
peranan atau fungsi tersendiri yang sesuai dengan letak dimana urat daging itu
berada. Pada dasarnya urat daging mempunyai fungsi untuk menggerakkan bagian
tertentu dari tubuh sehingga secara keseluruhan ikan mampu bergerak dan
berenang.
Pada
garis besarnya ikan mempunyai tiga macam otot daging, yaitu :
2.
Otot daging licin (smooth) terdapat pada :
- Saluran pencernaan di sini seratnya memanjang dan melingkar, peranannya dalam gerak peristaltik pada gerakkannya mendorong dan memeras, gerakan teratur di depan dan di belakang usus menghubungkan kerongkongan saluran pencernaan sampai gelembung renang.
- Saluran darah pada pembuluh nadi (arteri) berfungsi dalam mempertahankan darah.
c.
Saluran reproduksi dan ekskresi (ginjal).
- Mata berfungsi mengakomodasi pandangan dan juga menggerakkan lensa serta mengendalikan intensitas di dalam penggunaan cahaya.
e.
Kontraksi tanpa rangsangan.
f.
Tidak melekat pada tulang.
2. Urat
daging jantung (cardiac), terdiri dari :
a. Epicardium
(di sebelah luar).
b.
Endokardium (di dalam).
c. Perikardium.
Ciri-ciri urat daging ini adalah :
a. Berwarna
merah gelap.
b. Bilik
jantung (verticle) lebih tebal dibandingkan dengan serambi jantung.
c. Kontraksi
reaksi tanpa rangsangan otak.
d. Tidak
melekat pada tulang.
3. Urat
daging bergaris (Skeletal) terdiri dari :
a. Urat
daging tubuh
b. Urat
daging kapala.
c. Uratdaging sirip tengah / sirip ekor.
d. Urat
daging sirip berpasangan.
Ciri-ciri dari urat daging yaitu
berwarna merah gelap, bilik jantung tebal dari serambi jantung, kontraksi
reaksi tanpa rangsangan dari otak, tidak melekat pada tulang.
Urat daging tubuh berdasarkan letak
posisinya myomere disebut dengan :
1.
Urat daging oculomotor terdapat tiga pasang tiap mata.
2.
Urat daging hypobrancial pada rotect rahang hyoid dan
lengkung insang.
3.
Urat daging branchiometric terdapat di bagian rahang
dan muka lengkung insang, berfungsi sebagai pengerut.
4.
Urat daging appendicular, urat daging radial dalam atau
jari-jari sirip.
Urat daging sirip tengah berfungsi untuk menggerakkan sirip yang disusun oleh pasangan menegang (rotector), pasangan pengendur (refractor), sisi kemiringan (inclinator lateral), penegak keatas atau erector pada bagian depan, penekan ke bawah di bagian belakang. Urat daging kepala berhubungan dengan insang mempunyai dua komponen permukaan (superficial) dengan suatu komponen dalam (deep).
2. Pengamatan Susunan Rangka Ikan Kembung
(Rastrelliger kanagurta)
Klasifikasi Ikan
Kembung (Rastrelliger kanagurta) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Pisces
Sub kelas :
Teleostei
Ordo : Percomorphi
Sub ordo : Scombroidae
Famili : Scombridae
Genus : Rastrelliger
Spesies : Rastrelliger
kanagurta
Adapun morfologi dari ikan Rastrellinger kanagurta adalah badan relatif memanjang, gelendong, dan agak pipih. Mempunyai dua sirip punggung, yang pertama biasanya dengan dasar yang pendek. Sirip-sirip tambahan terdapat dibelakang sirip punggung dan sirip dubur. Paling tidak terdapat 2 plat tulang pada batang ekor. Siripnekor sangat cagak. Badan tertutup dengan sisik-sisik kecil sampai sedang atau sebuah corselet yang berkembang dibelakang kepala dan sirip dada. Duri punggung (keseluruhan(total): 8. 11; duri punggung lunak (kesuluruhan (total): 12-12: duri dubur 0; sirip dubur lunak: 12. Kepala kedalaman lebih lama dari badan. Rahang sebahagian tersembunyi, ditutupi oleh ruang air mata namun juga di sekitar belakang margin mata. Bulu pada insang sisir 105 terpanjang di sati sisi dalam spesimen 12,7 cm, 140 dalam 16 cm, dan 160 di 19 spesimen garpu cm panjang. Sebuah bercak hitam pada tubuh dekat margin bawah sirip dada.
Berdasarkan pengamatan pada praktikum mengenai sistem rangka pada ikan,
maka dapat dijelaskan mengenai satu sistem pada rangka ini. Sisik dan sirip
pada ikan merupakan exelkelaton, sedangkan endoskeleton dari ikan terdiri atas
tulang tempurung kepala, columna vertebralis, bagian girdle pectoralis dan
tulang-tulang kecil tambahan yang menyokong sirip.
Tulang tempurung kepala terdiri dari ranium yang berfungsi sebagai tempat
otak kapsula untuk beberapa pasang organ sensoric (olfactory, optic, audytori)
dan acelaton viceralis dan ini merupakan bagian pembentuk tulang rahang dan
penyokong lidah dan insang untuk suatu mekanisme. Tengkorak atau tempurung
kepalanya melekat dekat sekali dengan dicolumna vertebralis, oleh karena itu
ikan tidak dapat memutar kepala biasanya terdapat pada tulang primaxillary
dentary vomer dan juga tulang platina.
Secara umum rangka ikan dapat dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai berikut :
1.
Rangka aksial
yang meliputi tulang tengkorak, tulang punggung, tulang rusuk.
2.
Rangka visceral yang meliputi tulang lengkung insang
dan derivat-derivatnya.
3.
Rangka apendicular yang meliputi tulang-tulang sirip.
Rangka ikan berfungsi untuk menegakkan tubuh, menunjang atau menyokong organ-organ tubuh, melindungi organ-organ tubuh dan untuk pembentukkan butir darah merah.
Pada embrio dan ikan yang masih muda, cranium berupa tulang rawan
sebagian besar diganti dengan tulang-tulang rawan yang dapat tambahan tulang
membran sebagai hasil penulangan jaringan ikat pada masa embrio.
Secara
langsung rangka menentukan bentuk tubuh dari ikan tersebut dan rangka ikan
terdiri dari dua macam yaitu :
a.
Tulang sejati yang disebut juga dengan osteichtyes.
b.
Tulang rawan yang disebut juga dengan
elasmobrinchi.
3. Pengamatan
Organ-organ Dalam Tubuh Ikan Mas (Cyprinus carpio)
Klasifikasi Ikan Mas (Cyprinus
carpio) adalah sebagai berikut:
Filum
: Chordata
Subfilum
: Vertebrata
Kelas
: Pisces
Ordo
: Ostariophysi
Famili
: Cyprinidae
Genus
: Cyprinus
Spesies
: Cyprinus carpio
Ikan mas memppunyai ciri-ciri: badan memanjang dan
agak pipih, lipatan mulut dengan bibir yang halus dan dua pasang kumis
(barbels) yang kadang-kadang satu pasang diantaranya rudimenter, ukuran dan
warna badan sangat beragam. Tubuh ikan mas digolongkan tiga bagian yaitu
kepala, badan dan ekor. Pada kepala terdapat alat-alat seperti sepasang mata,
sepasang cekung hidung yang tidak berhubungan dengan rongga mulut, celah-celah
insang, sepasang tutup insang, alat pendengar dan keseimbangan yang tampak dari
luar.
Pada praktikum kali ini praktikan membahas tentang organ dalam ikan.
Organ dalam ikan meliputi : alat pencernaan (mulut, rongga mulut, pharing,
esophagus), jantung, hati, empedu, lambung, usus, gelembung renang dan ginjal.
Ada beberapa macam mulut ikan yaitu sebagai berikut : Terminal, terletak di ujung depan kepala. Superior, terletak dibagian atas. Inferior, terletak dibagian bawah kepala. Subterminal, terletak didakat ujung depan kepala.bentuk dan letak mulut ikan sangat erat kaitannya dengan kebiasaan makan ikan. Ikan famili Esocidae dan ikan Cucut dilengkapi dengan mulut yang lebar dan gigi yang tajam, yang menandakan mereka termasuk golongan predator terhadap mangsa yang berukuran agak besar.
Esofagus merupakan permulaan dari saluran pencernaan makanan yang
berbentuk seperti pipa, mengandung lendir untuk membantu penelanan makanan. Lambung berfungsi sebagai alat penampung
makanan. Pada ikan yang tidak mempunyai lambung, fungsi penampung makanan
digantikan oleh usus depan yang dimodifikasi menjadi kantung membesar. Lambung
menunjukkan beberapa adaptasi, pada ikan karnivora bentuk lambung memanjang.
Pada ikan omnivora lambung berbentuk seperti kantung.
Pada ikan pencernaan kimiawi dimulai dibagian lambung, bukan dibagian
rongga mulut karena ikan tidak memiliki kelenjar air liur. Usus merupakan segmen terpanjang dari
saluran pencernaan, pada bagian depan usus terdapat dua saluran yang masuk ke
dalamnya taitu saluran yang berasal dari kantung empedu dan yang berasal dan
pankreas. Usus mempunyai banyak variasi. Pada ikan carnivora ususnya lebih
pendek, sebaliknya untuk ikan herbivora panjang dan teratur di dalam suatu
lipatan. Usus pada ikan bertulang sejati terdapat dibelakang pilorus dan lambung.
Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan bertulang sejati
anus terletak disebelah depan saluran genital. Hati berfungsi mensekresikan
bahan untuk proses pencernaan, termasuk kelenjar yang besar pada ikan, Disekitar hati terdapat kantung
empedu yang mengeluarkan cairan empedu, cairan ini masuk dalam saluran
pencernaan makanan pada derah filorus. Hati juga berperan dalam penyimpanan
lemak dan glikogen.
Jantung ikan berwarna merah kehitaman dan berfungsi sebagai alat pemompa oksigen yang terdiri dari satu bilik dan satu serambi. Gelembung udara berfungsi untuk membantu ikan dalam keseimbangan tubuh.
4. Pngamatan Organ-organ Dalam Kepala Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Klasifikasi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Menurut Saanin 1968 adalah sebagai berikut :
Phylum :
Chordata
Sub Phylum :
Vertebrata
Kelas :
Pisces
Sub Kelas :
Acanthopterigii
Suku :
Cichlidae
Marga :
Oreochromis
Species : Oreochromis niloticus
Ikan Nila (Oreochomis niloticus), sangat dikenal
oleh masyarakat pengemar ikan air tawar, baik di negara berkemabng maupun di
negara maju. Di Asia Tenggara, ikan nila banyak dibudidayakan terutama di
Filipina, Malaysia, Thailand dan Indonesia. Di Indonesia ikan nila sudah
tersebar hampir ke seluruh pelosok wilayah tanah air.
Berbagai kelebihannya ikan nila ini mudah sekali
diterima oleh masyarakat, sehingga dalam waktu yang sangat singkat sudah
menyebar keseluruh pelosok nusantara kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh
ikan nila tersebut antara lain :
1.
Mudah
berkembang biak
2.
Sangat
toleran terhadap lingkungan
3.
Toleran
terhadap serangan penyakit
4.
Pemakan
segala (omnivora)
5.
Pertumbuhannya
relatif cepat
Berdasarkan morfologi, kelompok ikan Oreochomis ini memang berbeda dengan kelompok tilapia. Secara umum bentuk tubuh ikan nila panjang dan ramping, dengan sisik berukuran besar. Matanya besar, menonjol. Dan bagian tepinya berwarna putih. Gurat sisi (linea literalis) terputus dibagian tengah badan dan kemudian berlanjut, tetapi letaknya lebih kebawah daripada letak garis yang memanjang diatas sirip dada. Jumlah sisik pada gurat sisi jumlahnya 34 buah. Sirp pungung, sirip perut, dan sirip dubur mempunyai jari-jari lemah tetapi keras dan tajam seperti duri. Sirip pungung berwarna hitam dan sirp dadanya juga tampak hitam.
Ikan nila adalah golongan
pemakan segala (omnivora)
sehingga bisa mengkomsusmi makanan berupa hewan atau tumbuhan. Karena itulah
ikan ini sangat mudah dibudidayakan. Ketika masih benih,
makanan yang disukai ikan nila adalah zooplankton (plankton hewan), seperti rotifera sp, moina sp, atau dapnia sp.
Selain itu juga memangsa alga atau lumut yang menempel pada benda-benda di habitat hidupnya. Ikan nila
juga memakan tanaman air yang tumbuh di kolam budidaya. Jika telah mencapai
ukuran dewasa ikan nila bisa diberi makanan tambahan seperti pellet dan dedak.
Kepala
adalah bagian tubuh terdepan. Pada kepala terletak beberapa organ penting
seperti otak, mulut beserta alat pencernaan (gigi, lidah), alat napas (insang,
labirin) beserta salurannya, mata, dan kelenjar hipopisa. Apabila rahang atas
di buka sampai daerah celah hidung, maka tampak alat-alat dalam tengkorak, yang
paling atas adalah tengkorak. Otak berfungsi panjang kecil dengan beberapa
bulatan, yang paling depan adalah bonggol olfaktori yang mempunyai lanjutan
benang saraf kecekung hidung. Apabila dengan hati-hati kita balik otak tersebut
maka tampak bonggol optik yang bulat, otak besar dan otak kecil. Semua bagian
otak berwarna putih.
Apabila rahang atas dibuka sampai daerah celah hidung, maka tampak
alat-alat dalam di tengkorak. Yang paling atas adalah otak. Otak berbentuk
panjang kecil, dengan beberapa bulatan. Yang paling depan adalah bonggol
olfaktori, yang mempunyai lanjutan benang saraf ke cekung hidung. Apabila
dengan hati-hati kita balik otak tersebut, maka tampak bonggol optik yang
bulat, otak besar dan otak kecil semua bagian otak berwarna putih.
Otak adalah pusat susunan saraf. Otak terlindung aman di dalam rongga
tengkorak. Otak dapat dibedakan atas : otak besar, otak kecil dan sumsum
lanjutan.
Dibagian depan tampak cekung hidung. Hidung ikan tidak berhubungan dengan rongga mulut. Karena itu, cekung hidung tidak dapat dipergunakan untuk bernapas. Di cekung hidung terdapat ujung-ujung saraf pencium yang berasal dari benang olfaktori.
Melalui rongga mulut, makanan masuk ke dalam lambung. Oksigen yang larut
dalam air mengalir melalui insang, dimana pembuluh darah dalam lengkung insang
menyerap oksigen. Sisa air terus keluar melalui tutup insang. Dibawah insang
terdapat jantung, dan dibelakang terdapat hati. Baik jantung maupun hati
sama-sama berwarna merah-coklat.
Mata ikan terlindung
dalam rongga mata. Mata terbuka lebar karena tidak tertutup oleh kelopak mata
seperti halnya manusia. Bagian luar pada mata adalah kulit, bagian mata yang
terpenting adalah selaput pelangi yang disebut dengan retina. Letak retina ada
pada bagian belakag bola mata. Ke arah depan, bola mata dilindungi oleh selaput
jernih yang tipis dan transparan yang disebut dengan kornea.
Di belakang kornea mata terdapat
iris yang bentuknya seperti cincin. Di tengah iris terdapat celah yang disebut
dengan pupil mata. Melalui pupil mata
ini sinar dapat masuk ke dalam mata mengenai retina. Iris berwarna coklat
kehitaman. Di belakang celah pupil mata tampak benda bulat yaitu yang disebut
dengan lensa mata. Lensa mata ini keras dan tidak dapat berubah bentuknya, maka
untuk melakukan akomodasi, ikan melakukan penggeseran pada lensa mata tersebut.
Akomodasi lensa mata ini dikerjakan oleh otot kecil, yang disebut dengan otot
penggantung lensa mata. Otot ini dapat menggeser kedudukan lensa mata ke arah
belakang dan ke arah depan dengan secara pasif.
Pada bagian depan tampak terlihat
cekungan hidung. Hidung ini tidak berhubungan dengan rongga mulut seperti
halnya manusia. Karena itu cekungan hidung hanya dapat dipergunakan untuk
bernapas saja. Di dalam cekungan hidung tersebuut terdapat ujung-ujung saraf
pencium yang berasal dari benang olfaktori.
Di bagian kepala ikan juga terdapat rongga mulut. Makanan dapat masuk melalui rongga mulut kemudian masuk ke dalam lambung untuk selanjutnya diproses sampai usus ikan. Di dalam rongga mulut terdapat gigi, gigi mungkin timbul dari sisik yang menutupi bibir seperti pada ikan hiu. Jenis ikan bertulang keras berdasarkan tempat tumbuhnya gigi tersebut dapat dibedakan menjadi 3 yaitu : rahang, rongga mulut dan pharyngeal.
Gigi ikan berperan dalam mengambil, mencekram, merobek, memotong atau menghancurkan makanan menjadi partikel-partikel yang lebih sederhana. Gigi pada ikan bisa timbul dari sisik yang menutupi bibir, gigi tumbuh pada rahang di bagian premaxillaria, maxillaria, dan dentary. Sedangkan gigi di langit-langit rongga mulut tumbuh pada vormer, palatine, pterigoid dan parasphenoid.
V.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari
praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1.
Ikan memiliki tiga macam otot yaitu otot
bergaris, otot licin, otot jantung sedangkan tubuh ikan terbagi atas tiga
komponen yaitu tulang, daging, otot. Urat daging ikan tersebar hampir diseluruh tubuh ikan yang
mempunyai fungsi dan peranan tersendiri yang sesuai dengan letak dimana urat
perut itu berada.
2.
Secara umum rangka ikan dapat dibedakan menjadi tiga
kelompok yaitu :rangka aksial, rangka
visceral dan rangka
appendicular. Secara langsung
rangka menentukan bentuk tubuh dari ikan tersebut dan rangka ikan terdiri dari
dua macam yaitu :
a.
Tulang sejati yang disebut juga dengan osteichtyes.
b.
Tulang rawan yang disebut juga dengan elasmobrinchii.
3.
Secara
umum organ-organ internal (dalam tubuh ikan) meliputi beberapa bagian organ
yaitu alat pencernaan (esophagus, perut besar, hati serta pankreas), Jantung, gonada,
kandung urine, ginjal.
4. Pada kepala terletak beberapa organ penting
seperti otak, mulut beserta alat pencernaan (gigi, lidah), alat napas (insang,
labirin) beserta salurannya, mata, dan kelenjar hipopisa.
B. Saran
Praktikan berharap para
asisten dapat membimbing dan memberikan
arahan yang lebih detail dan fokus agar praktikum
selanjutnya dapat berjalan dengan lancar dan baik dan hendaknya praktikan melakukan pengoleksian dan pemahaman dengan cermat pada saat melakukan perhitungan meristik dan penjelasan yang
lebih detail pada saat jalannya praktikum.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda